Dua Tahun Warga Lengkese Bertahan, Mereka Mulai Bersatu Lagi

Oleh  Basri Andang Lengkese adalah nama sebuah kampung yang terakhir di hulu DAS Jeneberang yang berada di kaki Gunung Bawakaraeng. Secara administratif, Lengkese termasuk Dusun Bawakaraeng, Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Letaknya yang berada di kaki Gunung Bawakaraeng menyebabkan kampung ini harus menanggung kerugian jiwa dan materi yang cukup banyak ketika dinding[…]

Krecek dari Desa Segoroyoso

Oleh Sumiyati Jika Anda menyantap Gudeg, makanan khas Yogyakarta,  biasanya akan kita temui krecek pada sambalnya. Krecek, bahan makanan yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau juga bisa ditemui dalam rupa krupuk, atau menjadi bahan sayur-sayuran. Meskipun hanya salah satu bagian kecil  dari sebuah masakan, tetapi krecek mampu menghidupi para perajinnya di Desa Segoroyoso, Kecamatan[…]

Sukses Bersama Tanggung Renteng

Oleh Bagus Suryo Nugroho Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB, Kamis (5/10). Telepon kantor usaha ‘Katering ASRI’ beberapa kali berdering. Di rumah yang tidak begitu mewah di Jalan WR Supratman II Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), Lilik Asripah, 50 tahun, menjalankan usahanya.

Pusat Koperasi Wanita Jawa Timur

Koperasi dengan 46.000 Anggota Keberhasilan yang dialami oleh Koperasi Setia Budi Wanita di Kota Malang merupakan impian dari Ny Suradji yang pada tahun 1957 berinisiatif untuk menyatukan koperasi wanita di Jawa Timur. Adalah kerinduan beliau untuk melihat perempuan Indonesia dapat mandiri serta mengatur ekonominya sendiri.  Cita-cita ini mulai terealisasi dengan berdirinya Pusat Koperasi Wanita Jawa[…]

Dongeng-dongeng Bencana Seorang Geolog

Oleh Rohman Yuliawan Coba simak judul-judul berikut ini: “Pantai Selatan Jawa Didongkrak!”, “Empat Patahan dalam Gempa Yogya”, “Matahari Terbit dari Barat” atau “Bagaimana Membuang Lempung ke Laut?”.  Seram-seram, ya? Puluhan judul artikel sejenis dapat Anda temukan di sebuah blog (website yang diperbarui secara berkala) yang beralamat  di www.rovicky.wordpress.com. Blog ini bertajuk Dongeng Geologi; Geologi Energi[…]

Setelah Dihantam Gempa, Radio Komunitas Angkringan FM Mengudara Kembali

Oleh Rohman Gempa yang melanda Kota Yogyakarta 27 Mei 2006 telah merusak Radio Komunitas Angkringan FM di Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Para kru Angkringan pun menjadi korban bencana. Rumah mereka banyakyang runtuh, rata dengan tanah. Jasuadi, salah satu kru Angkringan kehilangan ayah dan adiknya dalam bencana alam ini. Namun kepedihan yang dirasakan oleh kru[…]

Menyikapi Bencana dengan Kearifan Lokal

Ratusan korban gempa bumi dari Bantul mengikuti Pawai Keprihatinan Laku Tapa Bisu “Sanak Gunung Sambang Sedulur Kidul”. Pawai ini merupakan respon terhadap bencana yang datang susul menyusul di bumi Yogyakarta. Gunung Merapi mengeluarkan awan panas dan lava pijar, dan tanggal 27 Mei 2006 telah terjadi gempa bumi tektonik di Bantul yang menewaskan sekitar 6.000 jiwa.[…]

Radio Komunitas Menjaring Informasi Banjir Sulsel

Oleh Basri Andang Banjir bandang yang melanda 4 kabupaten di Sulawesi Selatan telah menewaskan ratusan korban jiwa dan korban materi yang tidak sedikit jumlahnya. Menghadapi situasi tersebut, radio komunitas di Sulawesi Selatan tidak tinggal diam. Mereka mengambil perannya sebagai sarana informasi dan komunikasi masyarakat yang membangun jaringan informasi dan komunikasi untuk bencana banjir ini.

Kembangkan Ekonomi Rakyat, Kembangkan Sistem Informasi & Komunikasi

Oleh Ade Tanesia Di daerah perkotaan, mereka dikejar-kejar oleh aparat. Di desa-desa, mereka kurang diperhatikan oleh pemerintah. Mereka adalah orang-orang yang hidup mandiri, bahkan membuka lapangan kerja bagi sesamanya. Dengan modal kecil, mereka mengembangkan dan memelihara usahanya dengan tekun. Usaha yang mereka lakukan sering kali disebut ekonomi rakyat atau sektor informal.

Gula Jawa dengan Filosofi Semut

Oleh Rohman Yuliawan & Ade Tanesia Dusun Penggung tampak tenteram sore itu. Sesekali bunyi serangga meningkahi tawa sejumlah ibu-ibu yang tengah asyik membelah kelapa dengan arit di belakang sebuah rumah yang berada di bibir tebing. Di ruang dalam, dua orang perempuan sibuk mengaduk adonan diatas wajan yang berkepul-kepul.