Video Komunitas: Menuju Ke Arah Televisi Komunitas

Para pakar media banyak yang memprediksi bahwa keberlangsungan Televisi Komunitas akan terseok-seok ketika televisi itu membuat program acaranya! Bagaimana tidak, dalam membuat program acara sebuah televisi, memerlukan biaya yang mahal. Itupun bukan hanya biaya produksi, tetapi biaya investasi peralatan juga memang memerlukan dana yang tidak sedikit? Lantas kenapa televisi komunitas masih tetap ngotot berdiri dan mengudara?

Jika memakai logika “kapitalisme media” seperti analogi di atas, maka jawabannya tidak ada peluang bagi televisi komunitas untuk eksis dan berkembang. Televisi komunitas bagaikan laron dalam pusaran kapitalisme media, dan jika tidak mengikat niatnya dalam pinggul yang kencang, maka bisa diprediksi bahwa televisi komunitas akan tercampakkan dan lemas ditengah jalan. Tetapi adakah peluang televisi komunitas berdiri tegak dengan serba keterbatasan?

Jika di atas ada istilah kapitalisme media, maka selayaknya, televisi komunitas harus bergerak dengan pendekatan “sosialisme media”. Sejauh ini, perlawanan kapitalisme dalam pusaran dinamika kehidupan, bisa seimbang bahkan luluh oleh sosialisme. Kami memandang, isi siaran televisi komunitas bisa didekati oleh video komunitas, dimana tayangan video disediakan oleh komunitas. Siapa sih karya nya yang tidak mau ditampilkan ke banyak orang? Nah, dalam konteks ini, TV Komunitas akan menjadi katalis isi siaran melalui kreasi komunitas. Pendek kata, TV Komunitas harus diberdirikan melalui mereka, ya dari komunitas, oleh komunitas dan untuk komunitas.

Jika berdasarkan pengalaman kami di Radio Komunitas NHFM, pendekatan “sosialisme media” ternyata cukup efektif mengangkat potensi lokal menjadi bahan bakar NHFM mengudara! Memang betul antara radio dan televisi berbeda, tetapi paling tidak, ada kemauan yang tidak bisa diremehkan ketika komunitas menginginkan dirinya eksis. Dengan begitu, maka tidak salah jika membangun televisi komunitas, pada langkah awal perlu meramaikan dan menggerakkan video komunitas terlebih dahulu.

Akankah NHTV bisa membuat program acara TV nya dapat diterima oleh komunitas? Jika memang langkah kami memulai dengan video komunitas, apa mereka (komunitas) tidak mau melihat dirinya berekspresi? Mustahil… Semoga saja demikian. (NHTV)

Sumber: http://atvki.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=70:video-komunitas-menuju-ke-arah-televisi-komunitas&catid=36:opini&Itemid=62

One thought on “Video Komunitas: Menuju Ke Arah Televisi Komunitas

  • Hahahaha.. kesimpulan yang menirak, Rivaa, hihihi Let’s see.. no 1? Yaa.. lumayanlah, no 2? Ngga terlalu, no 3? Ngga juga, ahahaha.. berartii berartii.. gua setengah luar biasa donks :p*btw, gua senang di sini bisa komen, haha*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud