Pengambilan Suara (Take Voice)

oleh Combine Resource Institution

Tujuan
Membangun keterampilan pengelola radio komunitas tentang metoda pengambila suara (take voice).

Dalam dunia radio, ada dua cara pengambilan suara (Take Voice) yaitu Single (Tunggal) dan Mixing (Pencampuan). Cara untuk melakukan pengambilan suara secara single (tunggal) dan Mixing (pencampuran) adalah sebagai berikut.

1. Take Voice Single
a. Persiapan
Sebelum melakukan proses pengambilan suara atau rekaman, perlu diperhatian maksud atau tujuan dari pengambilan suara tersebut, apakah natinya akan digunakan untuk berita, jinggel, iklan layanan masyarakat dan sebagainya. Selain itu dalam tahap persiapan ini juga harus dipersiapkan alat yang nantinya akan digunakan untuk proses pengambilan suara seperti Tape recorder, CD dan sebagainya.

b. Melakukan Take Voice
Setelah persiapan dianggap cukup dan  segala kebutuhan atau keperluan untuk melaksanakan pengambilan suara telah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengambilan suara. Langkah ini sering disebut dengan pengambilan suara. Baik suara manusia maupun suara dari alat musik dan sebagainya. Media rekam yang dapat digunakan antara lain kaset, tape recorder, harddisk (computer) dan sebagainya.

c. Loading (pemindahan hasil rekaman ke computer)
Setelah proses pengambilan suara selesai dilakukan, maka proses selanjutnya adalah proses untuk memindahkan suara dari media rekam kaset atau CD ke dalam computer. Tetapi bila hasil rekaman langsung dilakukan di computer, maka proses loading  tidak perlu dilakukan lagi.

d. Editing/ Pengeditan suara.
Setelah proes pemindahan suara selesai dilakukan di dalam computer, maka langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah pengeditan suara tersebut. Dalam proses pengeditan, kita dapat memperbaiki kualitas dan isi suara, misalnya menghilangkan gangguan suara (noise) memanipulasi suara, misalnya suara laki-laki menjadi suara perempuan dan sebagainya. Proses editing dengan menggunakan computer, biasanya menggunakan program Cool edit.

e. Mastering/ pembuatan master suara
Proses mastering adalah melakukan pembuatan master suara yang telah selesai melalui proses editing, hasil akhir dari proses ini menghasilkan produk suara yang dapat dikatakan sudah layak siar.

f. Transfering (pemindahan ke media lain)
Proses ini adalah memindahkan hasil akhir/ hasil yang telah jadi ke dalam bentuk lain misalnya ke dalam kaset atau CD. Selain itu dengan di transfernya hasil tersebut ke dalam kaset/ CD dapat juga digunakan sebagai dokumentasi dari radio. Tetapi saat ini, hasil yang telah jadi dan siap disiarkan dan tersimpan di computer sudah sekaligus menjadi dokumentasi radio.

g. Siaran
Untuk menyiarkan hasil dari pengambilan yang telah dianggap layak untuk disiarkan, dapat dilakukan setelah selesai melalui proses editing, tidak menunggu harus menyelesaikan proses tranfering dulu. Dengan kata lain, jika dalam proses editing hasil tersebut telah layak  untuk disiarkan, maka dapat disiarkan sesuai kebutuhan dari radio yang bersangkutan.


2. Take Voice Mixing

Pencampuran seluruh bahan yang ada untuk kemudian disiarkan di radio biasa dikenal dengan istilah Take Voice Mixing. Kata Mixing sendiri berarti melakukan pencampuran.  Proses pencampuran tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik dan dapat di dengar dengan baik pula.

Cara yang bisa dilakukan untuk proses ini diantaranya :
a. Persiapan.
Apapun kegiatan yang akan dilakukan, jika diawali dengan persiapan yang baik, maka kesalahan yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin. Dalam proses pencampuran penggabungan berbagai bahan yang ada pun, dengan persiapan yang matang diharapkan hasil dari proses penggabungan tersebut dapat lebih baik hasilnya. Selain itu dalam proses persiapan ini, juga bisa digunakan untuk menentukan jenis atau hasil dari naskah yang akan dibuat tersebut, apakah akan diproduksi dalam bentuk berita, jinggel, iklan layanan masyarakat atau jenis lainnya.

b. Pembuatan naskah
Proses mixing yang merupakan menggabungkan  berbagai suara tersebut akan digunakan untuk tujuan tertentu ( Iklan Layanan Masyarakat, Berita, Jinggel dan sebagainya). Karena itu sangatlah penting untuk membuat perencanaan tentang apa yang ingin dibuat atau dihasilkan sekaligus pembuatan naskah sebagai pedoman dalam proses ini, sehingga hasil akhir yang diharapkan dapat sesuai dengan yang diharapkan.

c. Take Voice ( Pengambilan suara)
Setelah kita merencakan dengan baik tentang hasil yang diinginkan berikut naskah sebagai pedoman, maka proses selanjutnya adalah pengambilan suara, baik suara manusia ataupun suara dari alat musik lain, hewan, suasana di pasar dan sebagainya. Dalam proses pengambilan suara tersebut, alat yang biasa  digunakan adalah kaset, tape recorder, CD, dan juga bisa menggunakan harddisk (computer).

d. Loading (pemindahan hasil rekaman ke computer)
Jika dalam proses pengambilan suara tidak langsung dilakukan dengan komputer tetapi dengan menggunakan kaset, tape recorder dan sejenisnya, maka langkah berikut yang dilakukan adalah memindahkan suara dari media rekam kaset atau CD ke dalam komputer, proses ini disebut loading. Tetapi jika proses pengambilan suara dilakukan langsung dengan computer, maka proses loading tidak perlu dilakukan lagi. Selain itu dalam proses loading ini, proses memasukkan back sound dan sebagainya bisa dilakukan

e. Editing (pengeditan suara)
Proses pengeditan adalah proses untuk mempeerbaiki kualitas dan isi suara. Dalam proses ini dapat dilakukan untuk menghilangkan gangguan suara (noise), memanipulasi suara (perempuan menjadi laki-laki dan sebaliknya),

f. Mixing (Pencampuran suara)
Proses ini berfungsi untuk mengatur susunan suara yang kita inginkan, sehingga produk yang dibuat memiliki arti. Dalam proses pencampuran suara ini, berbagai suara seperti suara manusia, musik, suara hewan, suara kendaraan, pemberian  dan sebagainya dapat dicampur dan disusun sesuai keinginan atau kebutuhannya.

g. Balancing (Penyeimbangan suara)
Proses ini mengatur volume suara-suara yang sudah kita susun, misalnya dalam pembuatan Iklan layanan masyarakat, Jinggel dan sebagainya. Proses pengaturan yang bisa dilakukan misalnya mengatur suara latar harus lebih kecil daripada suara penyiar sehingga informasi yang akan kita sampaikan dapat diterima oleh pendengar dengan jelas dan tidak disalah artikan dengan maksud lain.

h. Mastering (Penggabungan suara/pembuatan master suara)
Penggabungan adalah proses menggabungkan suara yang sudah melalui proses pengeditan, penyampuran dan pengeditan. Proses ini menghasilkan produk suara yang dapat dikatakan sudah layak siar dan dianggap sempurna.

i. Tranfering (Pemindahan ke media lain)
Bila diinginkan atau ada kebutuhan suara atau hasil produksi tersebut direkam ke dalam kaset atau CD, maka proses inilah yang disebut sebagai proses transferring/ pemindahan ke dalam bentuk yang lain.

Kapan hasil produksi tersebut bisa disiarkan ?
Setelah melalui proses mastering dan produk suara tersebut dianggap layak untuk disiarkan, maka hasil tersebut sudah bisa untuk mulai disiarkan sesuai kebutuhan dari radio.

Pola Perangkaian Musik  (Music Mixing)
Penataan musik dalam program siaran radio terletak pada penggabungan berbagai elemen musik secara harmonis, penggabungan itu sendiri pada umumnya didasarkan atas :

  • Style (pop, rock, jazz)
  • Beat/tempo (slow, middle tempo, up tempo)
  • Lead (bunyi atau suara yang paling menonjol.Mood (riang, sentimental)

Selain perangkaian musik-lagu yang didasarkan pada karakter lagu, perangkaian musik juga sering dilakukan berdasar:

  • Tempo (cepat, sedang, riang )
  • Vokal (laki-laki, perempuan, duet, kelompok dsb)
  • Masa (tahun 1920an, tahun 1950, 1960an-1980an, tahun 1990an dsb)
  • Suara )alat musik yang dominant, alat petik, orkestra, dsb)

Pada saat merangkai musik atau lagu dimana penyiar harus melakukan tuturan (bicara diatas lagu) maka yang perlu diperhatikan penyiar adalah :

  • Intro (musik diawal lagu)
  • Bait (larik dari komposisi)
  • Reffrain  (bagian klimak/ antiklimak dari komposisi)
  • Interlude (musik dibagian tengah lagu.
  • Coda atau extro (musik bagian akhir lagu)

Dengan mengenal bagian-bagian lagu maka tuturan dapat ditempatkan dengan harmonis tanpa hrus menggangu kenikmatan pendengar dalam mendengar musik. Penempatan tuturan biasanya pada intro atau coda, dalam rekaman CD khusus untuk broadcast biasanya diberikan  tanda berapa detik musik intro, berapa menit keseluruhan lagu, serta bagaimana bentuk musik akhir lagu apakah langsung berhenti (C) atau memiliki musik dibelakangnya (F). Contoh lagu : Circle Of Life- Elton John, In/Time/ Out : 23/4:48/C.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud