Rumah Baca Sangkrah-Basecamp Rumah Baca Sangkrah di Kampung Dadapsari, Surakarta

Warga Berdaya di Ladang Aksara

Oleh: Ibnu Hajjar Al Asqolani, Apriliana Susanti (CRI) Berbekal gerakan literasi, ruang-ruang untuk meningkatkan kualitas hidup menjadi kian terbuka. Bermula dari aksara, warga bisa melangkah menuju kehidupan yang lebih sejahtera. Bau bacin saluran pembuangan tercium ketika memasuki kawasan Kampung Dadapsari, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah pada Kamis (10/8) sore lalu. Rumah-rumah[…]

OHOL yang dibuat dari ban bekas di salah satu rumah warga di Dusun Kepek. Selain ban bekas, rak OHOL juga dibuat dari papan bekas, bambu, bahkan tali rafia.

Gerakan Literasi dari Warga, untuk Warga

Oleh: Apriliana Susanti, Ibnu Hajjar Al Asqolani (CRI) Literasi lebih dari sekadar membaca buku. Ia juga berarti kemampuan untuk mengolah informasi dan pengetahuan. Kemampuan semacam ini perlu dimiliki warga dalam menjalani hidupnya sehari-hari. Namun, kemampuan itu tidak bisa diperoleh secara instan. Butuh upaya, komitmen dan dorongan kuat untuk melakukannya. Dua komunitas berikut telah bergerak mengajak[…]

Pengamanan terhadap data pribadi penting dilakukan untuk mencegah pelanggaran data pribadi.

Pentingnya Privasi Online bagi Pribadi dan Organisasi Sosial

Oleh : Buono Pewarta Suara Komunitas Internet menyediakan berbagai kemudahan bagi hidup kita di era digital ini. Namun, selain kemudahan yang ditawarkan, sebagai pengguna internet kita juga perlu untuk memahami apa itu keamanan digital atau keamanan siber (cyber security). Keamanan digital ini antara lain berhubungan dengan keamanan data pribadi kita di internet. Indonesia merupakan negara[…]

Samarinda Menggugat Tambang

Oleh: Aris Setyawan* Judul        : Samarinda Menggugat: Ketika Kegelisahan Menjadi Kemarahan. Sebuah Gerakan Warga Kota Memperjuangkan Keadilan Lingkungan dan Keadilan Iklim Penulis        : M. Basyir Daud, Siti Maimunah, Theresia Jari, dan Yustinus Esha Tahun terbit    : 2017 (cetakan pertama) Penerbit    : Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Halaman    : 144 halaman   “Kami ada dan[…]

Literasi Media di Era Digital

Oleh: Wisnu Prasetya Utomo Peneliti media Remotivi Bagaimana mengatasi berita-berita palsu (hoaks) yang semakin hari semakin membanjiri dan menembus ruang-ruang personal kita? Bagi sebagian orang, jawaban atas pertanyaan tersebut adalah dengan melakukan periksa fakta (fact checking), fenomena yang berkembang di berbagai negara seiring dengan perkembangan hoaks itu sendiri. Asumsinya, dengan melakukan periksa fakta, informasi-informasi yang[…]

Festival Tlatah Bocah XI di Dusun Ngandong, Kabupaten Magelang pada Sabtu-Minggu, (9-10/9) menampilkan berbagai kesenian tradisional dan juga beberapa kegiatan seni kontemporer.

Festival Tlatah Bocah, Edukasi Tepa Selira dalam Gelaran Budaya

Oleh: Lamia Damayanti Putri Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Tepa Selira menjadi tema utama dalam gelaran Festival Tlatah Bocah XI di Dusun Ngandong, Kabupaten Magelang pada Sabtu-Minggu, (9-10/9). Tema tersebut diangkat untuk merespons perubahan perilaku anak-anak di era digital. Beragam kegiatan seperti pertunjukan seni tradisi, orasi budaya dan pameran menjadi media kampanye hak-hak anak[…]

Edisi 68: Kita Berhak Tahu

Masih ingatkah Anda dengan dongeng tentang kura-kura yang cerewet? Alkisah pada suatu hari, seekor kura-kura yang banyak bicara bertemu dengan sekawanan burung. Benar saja, seperti nama julukannya, kura-kura itu segera mengajukan banyak pertanyaan kepada para burung. Ia bertanya: Dari mana mereka berasal? Bagaimana suasana di tempat-tempat yang mereka singgahi? Bagaimana rasanya terbang? Daripada kesulitan menjawab[…]

Edisi 67 : Media Komunitas Lawan Hoaks

Baru-baru ini, seorang jurnalis asal Amerika Serikat yang bertugas di China menuliskan refleksinya tentang dampak berita di laman www.theguardian.com. Sebagai jurnalis dengan wilayah liputan internasional, ia merasa tidak lagi merasakan dampak langsung dari hasil liputannya. Dampak liputan itu justru ia temukan dulu, saat ia yang masih berstatus mahasiswa magang di sebuah koran lokal berskala kecil[…]

Warta Desa, “Rumah Baru” Penggiat Media Komunitas di Pekalongan

Oleh : Buono Penggiat Media Komunitas di Pekalongan Wadah untuk menyuarakan aspirasi bagi warga Pekalongan masih minim. Minat warga untuk menceritakan apa yang terjadi di lingkungan sekitar juga masih rendah. Pun, ketika warga menyampaikan uneg-uneg mereka di koran maupun di website resmi Kabupaten Pekalongan, lebih banyak yang tidak ditanggapi daripada yang diselesaikan. Berawal dari kondisi[…]

Tugas Ganda Penggiat Media Komunitas

Oleh : Ahmad Rofahan* Dulu, saat baru berkecimpung di media komunitas, tantangan terberat adalah, bagaimana bisa memberikan informasi yang berimbang kepada masyarakat. Selain itu, bagaimana memenuhi informasi masyarakat dan bagaimana agar masyarakat tidak hanya bergantung pada media arus utama juga menjadi tantangan yang berat. Poin terakhir memang menjadi sebuah tantangan yang cukup berat dirasakan oleh[…]

“Percayalah…Media Komunitas adalah Media Kita”

Media Komunitas Bergerak Melawan Hoax Baris pertama dari judul di atas diinspirasi dari artikel Trust Me, I Am Your News Channel: Media Credibility Across News Platforms in the United States and South Korea karya Choi, Axelrod dan Kim. Walau hoax bukan persoalan baru, saat ini hoax dirasakan sangat mengkhawatirkan di Indonesia. Sebabnya, hoax cenderung digunakan[…]

Media Komunitas di Australia : Mendorong Keragaman dan Kerukunan melalui Media Komunitas

Oleh : D. Kristina Bastaja Volunteer Scoope Global Australia di CRI Semangat media komunitas adalah media untuk dan oleh warga. Media komunitas di Australia dianggap sebagai salah satu contoh paling sukses media akar rumput di dunia. Ada lebih dari 500 layanan yang dimiliki media-media komunitas di Australia. Layanan-layanan itu disediakan oleh 444 organisasi independen milik[…]