Dibantu Blog, SPP Mencetak Petani Masa Depan

Oleh Rohman Yuliawan Petani di pelosok desa jago main internet? Ah, masak? Boleh jadi respon semacam ini yang akan terlontar dari banyak orang. Pasalnya, di negara kita internet masih identik sebagai “mainan mewah” bagi segelintir kalangan saja. Menurut sumber Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada akhir tahun 2005 jumlah pemakai internet di Indonesia baru[…]

Berbekal TI, Kebumen Melawat ke Stockholm

Oleh Rohman Yuliawan Satu lagi prestasi ditorehkan kalangan teknologi informasi (TI) Indonesia di kancah TI dunia. Tahun ini, Komunitas Kebumen Cyber (e-Kebumen) menjadi salah satu finalis dari Indonesia dalam ajang tahunan Stockholm Challenge Award 2006, sebuah wadah pemberian penghargaan dan hibah bagi proyek-proyek TI di seluruh dunia. Acara penganugerahan dilaksanakan tanggal 12 Mei 2006 bertempat[…]

Untuk Siapakah Regulasi Lembaga Penyiaran Komunitas?

Persoalan PP 51 Tentang Lembaga Penyiaran Komunitas masih meninggalkan banyak persoalan yang hingga kini belum ada solusinya. Perwakilan dari Radio Komunitas di Indonesia telah berusaha mengadakan pertemuan dengan DPR Pusat, Komisi Penyiaran Indonesia, pihak Depkominfo, bahkan mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tetapi belum ada hasil yang cukup memuaskan. Artinya keberatan mereka terhadap beberapa[…]

Jangan Biarkan Mereka Terjebak “Dipenjara” Majikan

Oleh Ade Tanesia Pagi itu saya baru saja membuka email. Sebuah mailinglist buruh migran yang saya ikuti mengabarkan tentang seorang wanita bernama Titik Sunjani, kelahiran Jember yang mengalami tindak kekerasan di Riyadh. Di rumah majikannya, ia diperlakukan tidak senonoh oleh anak majikannya, majikan pria. Ia pernah menyampaikan persoalan ini kepada pihak KBRI yang ada di[…]

Kringgg…Kriingg, Ada Kiriman Uang untuk Sairah…

Oleh Rohman Yuliawan Lagu-lagu bernuansa tradisional dalam bahasa Sasakbahasa lokal masyarakat Pulau Lombok–tengah mengalun dari dua speaker kecil yang terpasang di luar bangunan kecil bercat biru di sudut sebuah rumah di Moncok Karya, Pajeruk Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Rimbun dedaunan pohon mangga sedikit menghalangi jendela kaca berukuran besar yang bertuliskan “Radio Komunitas[…]

Menunggu Kabar dari Luar Negeri Lewat Surat Sampai Calo

Oleh Ranggoaini Jahja Ketika banyak desa asal pemasok buruh migran perempuan belum lagi dilewati jaringan teknologi komunikasi seperti telepon, maka para keluarga hanya bisa menunggu dan menunggu surat dari anak, istri, atau suami di rantau. Menunggu sambil berharap mereka baik-baik saja. Dan hanya bisa pasrah ketika mendengar kabar buruk yang menimpa sanak saudaranya.

Sekarbela, Kampung Mutiara di Lombok

Oleh Biduk Rokhmani Letaknya memang tidak persis di pusat kota, namun kampung kecil yang berjarak 4 km dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ini sudah amat kemilau namanya. Maklumlah, Sekarbela sejak jauh-jauh hari tersohor sebagai kampung mutiara. Wow, bayangkan saja, mutiara gitu loh! Para pecinta perhiasan pasti akan menikmati kunjungan ke Sekarbela, sebab puluhan toko[…]

Radio Komunitas Penyandang Cacat

Oleh Biduk Rokhmani Pernahkan Anda membayangkan seorang tunanetra bersiaran di radio? Jika Anda membayangkan siarannya di radio swasta tentu saja hal itu tidak akan pernah terjadi. Sebab, tahu sendirilah, di negara ini seorang penyandang cacat masih dinafikan eksistensinya. Banyak kalangan menganggap penyandang cacat yang biasa disebut sebagai kaum difabel ini (baik itu tunadaksa, rungu dan[…]

Tiga Radio Komunitas di Ambon Mengusung Perdamaian

Tiga Radio Komunitas di Ambon Mengusung Perdamaian Oleh IDBM. Adiyoga Pada tanggal 19 Januari 1999, Kota Ambon yang begitu cantik dikelilingi oleh lautnya menjadi kota penuh darah. Tak satupun warga yang  mengira bahwa pertikaian yang sepele itu telah meyeret masyarakatnya ke dalam perseteruan bertahun-tahun. Korban jiwa kehilangan rumah dan harta benda tak terelakkan. Tetapi yang[…]