Petani Pun Punya Radio

Radio Komunitas Baina FM Babakan Mulya, Kuningan, Cirebon
Oleh Saiful Bakhtiar

Mengamati keberlangsungan radio komunitas memang sangat unik dan beragam. Jika Radio Panutan FM di Kalimantan Timur bertahan melalui kartu keanggotaan, lain halnya dengan para pegiat Radio Komunitas Baina FM di Babakan Mulya, Kuningan, Cirebon. Awalnya, Baina FM secara tegas menyatakan bahwa para pegiat di radionya berstatus relawan alias tidak memperoleh gaji. Setelah melalui proses rekrutmen, ada 30 relawan yang terdaftar dan mengawali perjalanan Baina FM.  Selain relawan yang sudah dibentuk, mereka kemudian menjaring dukungan dari warga, dan setidaknya sekitar 500 warga menyatakan dukungannya dengan membubuhkan tanda tangan. Tidak berhenti pada tanda tangan, warga pun menyumbang tiang antena, kabel, meja siaran, tali pancang, dan ada juga yang berupa uang. Antusiame warga terhadap kehadiran Baina FM sangat nampak saat warga dari empat dusun di Babakan Mulya menyaksikan langsung pendirian tower.
Libatkan kegiatan komunitas
Wilayah Babakan Mulya yang berada di lereng Gunung Cermai sangat menonjol di bidang pertanian. Tidak heran jika Radio Komunitas Baina FM tanpa ragu membuat id station-nya “Radiona Petani, Milik Urang Sararea” (Radio Petani, Milik Kita Bersama).
Masduki (38), pengelola program Baina FM, menuturkan bahwa mereka ingin mengubah citra kaum tani. “Melalui radio komunitas, kami ingin mengangkat keterpurukan petani yang identik dengan kemiskinan dan kebodohan,” tutur sosok yang lebih tenar di udara dengan panggilan Sawor itu.
Untuk memancing partisipasi warga, Baina FM sungguh jeli mendeteksi potensi komunitasnya. Para pengelola pun membuat program yang sesuai dengan kegiatan keseharian masyarakat. Di antaranya, siaran langsung pengajian anak yang dipandu seorang ustadz, sholawatan dari kelompok ibu majelis taklim, dan rebana yang disiarkan setiap Kamis. Penjadwalan itu dibuat secara bergilir, sehingga setiap dusun mendapatkan kesempatan yang sama. Dengan menjaring kegiatan warga, Baina FM bisa lebih dekat dengan komunitasnya.
Tidak hanya petani dan warga Babakan Mulya yang mendapat dampak positif akan kehadiran radio komunitas Baina FM, para pengusaha salon di wilayah kecamatan lain, seperti Kecamatan Kramat Mulya pun turut berbagi ilmu secara on-air di Biana FM. Langkah itu langsung mendapat respons sekaligus stimulus bagi pengusaha lainnya untuk ikut ngobrol di studio radio komunitas.

Kreatif mencari dana
Penataan program sekaligus administrasi jelas sangat terlihat rapi di Radio Komunitas Baina FM. Mereka mencatat setiap interaksi dalam program siaran. “Ini langkah keseriusan kami untuk melangkah lebih baik ke depan,” tutur Ketua BPPK Baina FM Sunardi (40) alias Kang Boim.

Berbagai upaya untuk menjadikan Radio Komunitas Baina FM sebagai pusat informasi bagi kaum tani di wilayah Babakan Mulya pun ditempuh. Salah satunya adalah pendirian koperasi yang dibentuk dua bulan setelah radio berdiri. Bermodal Rp 10 juta, dana itu dikelola dalam bentuk simpan-pinjam bagi para petani. Koperasi itu disokong oleh warga, petani, pendengar, bahkan sampai penyiarnya. Dengan iuran wajib sebesar Rp 10.000 dan iuran bulanan sebesar Rp 1.000, koperasi itu menjadi ruh bagi keberlangsungan Baina FM. Ruspendi (38), salah seorang juru dana, mengatakan bahwa selama satu tahun semenjak berdirinya Baina FM, kini telah terkumpul dana Rp 25 juta yang dikelola dalam bentuk barang maupun dana simpan-pinjam.

Lebih lanjut, sosok, yang aktif di PPK Kecamatan Babakan Mulya dan punya nama siaran Kang Kabayan Sabarakom, itu mengatakan mereka ingin mengembangkan unit usaha lain, yaitu pembuatan warung kopi.
Di samping koperasi, warung kopi, dan berbagai unit usaha serta kreativitas on-air, Baina FM kini juga dituntut untuk menjadi pengelola program offair. Keberhasilan membuat talkshow “Cara Beternak Belut” telah menarik sebuah penerbit nasional untuk bekerja sama dengan Baina FM guna menyelenggarakan kegiatan seputar ternak belut yang berskala nasional.
Kunci keberlangsungan Baina FM juga terletak pada kreativitas yang dilakukan oleh para pengelolanya. Saat ini, mereka juga menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dalam bentuk penayangan ILM “Katarak”, dengan kontrak selama satu tahun. Meskipun, para pengelola mengakui jika dihitung secara nominal pemasukannya relatif kecil. Namun itu membuktikan adanya kepercayaan dari dinas kesehatan untuk menunjuk radio komunitas sebagai media sosialisasi.
Berbagai kegiatan untuk menunjang keberlangsungan terus digagas dan dilakukan. Seperti yang dituturkan Ruspendi, bahwa dalam waktu dekat akan dibuat perkumpulan para pendengar “Baina Fans Club”. Wadah itu dibuat untuk mempererat komunikasi antarwarga dan pengelola, sekaligus sarana untuk membicarakan setiap kegiatan. Juga, yang paling penting guna membahas strategi-strategi untuk menjamin keberlangsungan Radio Komunitas Baina FM.
Jalan masih panjang
Tanpa terasa, perjalanan Baina FM telah melewati masa satu tahun pada tanggal 21 Februari lalu. Hajatan yang terbilang mewah guna menandai eksistensi radio komunitas selama itu pun diselenggarakan. Dukungan dari warga sangatlah terasa. Bahkan, salah seorang pendengar merelakan satu kolam ikannya ‘dibobol’, dijadikan pesta ikan. Namun, dibalik dukungan penuh dari warga, Baina FM juga menghadapi kendala. Sunardi mengungkapkan bahwa Baina FM masih sangat membutuhkan tenaga ahli. Dia berharap ada pelatihan yang mampu meningkatkan kemampuan teknis personilnya.
Kendala lainnya adalah kesulitan mencari sumber informasi untuk petani. Petani membutuhkan informasi yang sesuai dengan persoalan mereka, misalnya setelah panen, mereka butuh info mengenai harga pasar, pupuk, obat-obatan, termasuk berita inovasi pertanian. Hal itulah yang belum seluruhnya bisa dilayani oleh Baina FM. Selama ini, sajian informasi pertaniannya berasal dari majalah atau koran bekas yang ada di balai desa. Terkadang, Baina FM mengundang narasumber dari dinas pertanian atau pakar peternak dari luar daerah yang berhasil. Dengan cara itu, mereka berharap ada info baru untuk petani sehingga susah yang dirasakan kaum petani tidak berlanjut. Database informasi pertanian diharapkan menjadi jawaban untuk meningkatkan pengetahuan petani yang berujung pada perbaikan tingkat kehidupan mereka.
Radio yang mulai mengudara pada pukul 15.00 itu akan terus berproses. Kang Boim menuturkan selain untuk misi sosial, Baina FM juga berusaha membuat unit-unit usaha radio komunitas yang dapat bermanfaat untuk pegiat rakomnya sendiri. Semoga.***
Unduh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud