Manajemen Sumber Daya Manusia Radio Komunitas

Oleh Combine Resource Institution

Tujuan: Membangun pemahaman pengelola radio komunitas tentang pengelolaan sumber daya manusia dalam radio komunitas.Sehingga diharapkan paham dan terampil untuk tentang mengelola SDM didalam pengelolaan rakom.
Kebutuhan SDM bagi radio komunitas sangatlah tinggi, baik kuantitas maupun kualitas. Salah satu upaya untuk memenuhinya adalah dengan rekrutmen.

1.REKRUITMEN

Pengisian karyawan dan sumber-sumber daya lainnya

  1. Apakah ada minat dan semangat yang cukup agar bisa mengerahkan sumberdaya manusia dan benda, untuk memulai dan menjalankan stasiun tersebut?
  2. Siapakah yang dapat memulai tugas manajemen sehari-hari dari stasiun radio tersebut?
  3. Apakah manajer yang dipilih untuk mengelola stasiun tersebut bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada di komunitas tersebut, dan apakah calon manajer ini memiliki ketrampilan manajerial dan ketrampilan komunikasi antar pribadi yang diperlukan?
  4. Bagaimana peran yang akan dimainkan oleh para relawan dalam menjalankan roda operasi stasiun ini?
  5. Sumberdaya-sumberdaya apa saja yang dapat dikerahkan untuk memastikan dimulainya pengoperasian dari radio komunitas tersebut?
  6. Sumberdaya-sumberdaya apa saja yang dapat dikerahkan untuk menjaga kesinambungan radio komunitas tersebut?

Beberapa metode yang bisa digunakan untuk rekruitmen:

  1. Membuat pengumuman terbuka lewat radio, bulletin maupun pamflet yang ditempel di setiap sudut komunitas
  2. Membuat pelatihan-pelatihan tentang ke-radioan / jurnalistik
  3. Pendekatan perorangan
  4. Selalu menjaga komunikasi terhadap audience/pendengar di masyarakat
  5. Menumbuhkan semangat dan minat para volunteer

2.STAFFING
Hanya sedikit radio komunitas yang mampu membayar staf, diluar manajer stasiun, inipun bila mereka beruntung memilikinya. Dengan demikian, sebagian besar komunitas bergantung sepenuhnya pada tenaga‑tenaga relawan yang bertindak sebagai pembuat pro­gram, reporter, dan teknisi studio. Namun, penggunaan relawan ini tidak dimaksudkan untuk memperoleh tenaga kerja murah dalam kegiatan operasional yang miskin dana ini. Justru sebaliknya, relawan memberikan karakter khusus dan positif pada radio komunitas, menciptakan gambaran akan adanya niat baik, komitmen, dan pelayanan untuk kebaikan bersama. Karakteristik‑karakteristik yang sama dibutuhkan juga diseluruh komunitas untuk melakukan perubahan dan pembangunan sesuai garis demokrasi.
Agar penempatan personil pada posisi yang tepat, pahami karakter masing-masing. Bisa juga dengan melakukan pelatihan-pelatihan. Cari tahu bakat dan minat yang dipunyai para personil dan berikan kesempatan yang luas untuk berkreasi dan berekspresi sesuai batasan yang ada. Dan yang paling penting dalam menentukan posisi personil kedalam staff pengurus, adalah kesediaan yang bersangkutan untuk mengemban tanggung jawab tersebut.
Pihak manajemen juga harus mampu mengerti kemampuan individu sesuai dengan pendidikan, pelatihan dan pengalamannya:

  1. Orang hanya akan tidak menyenangi pekerjaan jika tidak diberikan kesempatan memilih pekerjaan yang sesuai dengan minatnya
  2. Orang akan mau bekerja, jika kepadanya diberikan sumber-sumber daya yang memuaskan
  3. Orang mempunyai kemampuan untuk mengontrol diri dan mengarahkan pekerjaannya sendiri,  jika kepadanya ditunjukkan beberapa tantangan/persaingan
  4. Orang akan bersedia menerima tanggung jawab jika dia merasa dapat melaksanakannya, kreatif, dan mempunyai ambisi
  5. Dalam kondisi kehidupan industrial modern, orang tidak hanya melihat kepuasan, tetapi juga berdasarkan potensi.

3.MEMPERTAHANKAN & PENINGKATAN KAPASITAS
Kesinambungan tidak hanya berhubungan dengan dana, kesinambungan staf juga sama pentingnya. Sebagian besar orang yang bekerja di radio komunitas adalah tenaga relawan, dan mereka ini biasanya menganggur dan tengah mencari pekerjaan yang membedakan penghasilan tetap. Dengan demikian, staf yang datang dan pergi merupakan persoalan yang terus terjadi. Pelatihan, yang memberikan orang kepuasan dan prospek karir, adalah salah satu perangsang. Memiliki tenaga staf perempuan juga akan mengurangi kerapnya terjadi pergantian staf, karena mereka lebih jarang mencari kerja di luar komunitas.

Faktor manusia merupakan dasar dari kebijaksanaan, manajemen, maka sentral pemikiranpun harus tertuju pada faktor manusia. Oleh karena itu manajemen hendaknya tidak melahirkan ‘rasa terpaksa karena tugas’, tetapi harus dapat melahirkan dan menumbuhkan ‘rasa tanggung jawab’.
Untuk mencapai hal tersebut, pihak manajemen harus memahami:

  1. Keluhuran manusia yang senantiasa berpikir, bersikap dan selalu berminat untuk lebih maju.
  2. Bahwa setiap manusia memiliki:harapan dan cita-cita, kebutuhan dan harga diri.
  3. Bahwa kemakmuran batin itu ditentukan oleh kesadaran atas pekerjaan yang bermutu yang secara benar diperoleh melalui peningkatan mutu keahlian dan ketrampilan serta oleh kemauan dan tindakan yang timbul dari diri sendiri.
  4. Bahwa untuk mendapatkan manusia yang mau melaksanakan usaha kreatif, maka perlu dikembangkan cara kerja otak.
  5. Setiap orang mempunyai kemampuan. Daripada memegang bakul yang besar berdua, lebih baik dibagi menjadi dua cawan yang kecil dan masing-masing memegang satu cawan. Keadaan ini bukan hanya lebih efisien, tetapi juga lebih efektif; artinya, tidak akan menimbulkan kekacauan dalam memberikan instruksi.

Catatan:
Daya ingat adalah kemampuan mengindra dan mengingat
Daya timbang adalah kemampuan mengamati, memperhatikan dan membeda-bedakan
Daya rumus adalah kemampuan menganalisis dan menggabung-gabungkan atau memadukan
Daya cipta adalah kemampuan menghasilkan gagasan, dan menyampaikannya

4.PENINGKATAN PARTISIPASI
Karena orientasi setiap senior adalah untuk memecahkan dan mendorong keberhasilan pada waktu yang akan datang sehingga memperbesar daya pencapaian tujuan, maka setiap senior adalah orang yang dapat mengajar dan membimbing, sebab orang tidak akan bekerja jika kepadanya tidak pernah diperlihatkan bagaimana cara melakukannya dan mampu menjelaskannya, memberikan kesempatan kepada bawahan untuk melakukan sendiri pekerjaannya, serta memberikan pujian atas keberhasilannya.

  1. Memperlihatkan cara melakukan, artinya memberikan contoh kepada yang lain. Walaupun demikian, kita juga perlu menyadari bahwa tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan musyawarah. Sebagai seorang senior, ia harus mempunyai sikap tegas. Teman yang baru bergabung hanya akan mengikuti seniornya, dan tidak dapat disalahkan kalau teman baru kita mengikuti di depan dan melawan dari belakang
  2. Menjelaskan; artinya senior harus dapat mencari dan menetapkan cara menjelaskan yang efektif dan sesuai dengan kondisi orang yang menerima penjelasan itu. Ada orang yang mengerti dengan penjelasan satu kali, tetapi ada juga orang baru mengerti sesudah dijelaskan dua atau tiga kali
  3. Memberikan kesempatan melakukan; artinya kepada teman baru kita berikan kesempatan untuk mencoba melakukannya sendiri. Pada waktu memberikan kesempatan kepada teman baru untuk melakukan sendiri, senior perlu tabah, melihat dengan diam-diam dan mencoba untuk tidak terlalu banyak membantu. Dalam memberikan kepercayaan kepada teman baru harus tabah menahan kesangsian
  4. Memuji; artinya yang baik dihargai, yang salah dihukum. Khususnya pada saat permulaan melakukan pekerjaan secara sendiri, walaupun masih lamban, pujilah dengan tepuk tangan dan tumbuhkan keyakinannya.

5.KERJASAMA PARA PIHAK
Kerja sama dan peran serta semua pihak diwujudkan melalui kegiatan:

  1. Kerja gotong royong
  2. Musyawarah dan mufakat
  3. Peran serta semua pihak

Melalui kerja sama dalam suatu kelompok akan dimiliki citra bahwa:

  1. Tanggung hawab perorangan menjadi terbatas, sehingga rasa tanggung jawab menjadi lebih besar.
  2. Bekerja dalam kelompok (team) akan menumbuhkan kesediaan bekerja dan membuat lebih baik menjadi bertambah besar.
  3. Bekerja dalam kelompok adalah lebih baik daripada bekerja sendiri-sendiri.
  4. menghilangkan kepentingan perorangan dan perbedaan golongan, tetapi saling menghargai.

Dalam membentuk kelompok-kelompok untuk menciptakan partisipasi total dibutuhkan beberapa persyaratan, antara lain:

  1. Komitmen; artinya pembentukan kelompok harus dilandasi oleh kesepakatan semua pihak
  2. Kepercayaan; artinya kerja kelompok akan lebih baik daripada bekerja terkotak-kotak dan atau secara perotrangan
  3. Keterbukaan; artinya harus terjalin komunikasi yhang baik antar-semua pihak, adanya kesediaan untuk menyumbangkan gagasan dan pengalamannya
  4. Keyakinan dan kebanggaan;  artinya bekerja dalam kelompok lebih dapat berbuat banyak dan merasa bangga bergabung dalam kelopok
  5. Keterikatan; artinya merasa saling membutuhkan dan semua harus tunduk serta taat pada apa yang telah disepakati bersama
  6. Komunikasi; artinya terjalin komunikasi yang baik dan terbuka antar-sesama anggota kelompok dan antar-kelompok dengan manajemen atasan
  7. kesabaran; artinya setiap orang harus mampu menahan kemarahan, ketidaksesuaian pendapat, dan lain-lain. Misalnya suatu kelompok kerja yang terdiri dari bermacam-macam latar belakang pendidikan dan pengalaman ingin mendiskusikan suatu tema, maka kemungkinan akan terjadi perbedaan pendapat; oleh karena itu, setiap orang haruas dapat menahan dan mengendalikan diri
  8. Kebijaksanaan; artinya tidak saling mencela pendapat, pembagian tugas dalam kelompok sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota
  9. Ketabahan; artinya walaupun terdapat pandangan yang negatif terhadap kelompok dan atau terjadi kegagalan dalam pemecahan persoalan, banyak interupsi, tegoran, dan lain-lain, setiap anggota harus dapat mengendalikan diri dan tetap mempertahankan keutuhan serta persatuan dalam kelompok.

Sebaliknya, keutuhan kelompok tidak akan mampu bertahan lama bila ada sikap anggota sebagai berikut:

  1. Meremehkan anggota tim yang lain
  2. Tidak mendengarkan apa yang dibicarakan dalam kelompok
  3. Suka melakukan interupsi pada saat teman yang lain berbicara dala rapat atau diskusi kelompok
  4. Tidak mengikutsertakan beberapa anggota kelompok karena alasan tertentu
  5. Menggurui teman-teman apabila sedang menyampaikan suatu ide
  6. Merasa rendah diri
  7. Mengabaikan kemampuan positif dari beberapa orang anggota
  8. Menomorsatukan beberapa orang diantara anggota kelompok (favoritisme)
  9. Gagal berbicara; artinya ada anggota yang tidak mampu menyampaikan idenya atau meyakinkan yang lain
  10. Gagal dalam melakukan praktek atau melaksanakan tugas sebagaimana telah disepakati dalam rapat anggota
  11. Merasa dirinya tidak berarti dan tidak terpakai dalam kelompok
  12. Membicarakan hal yang ideal, tetrapi bertentangan dengan perilaku sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud