Ada sebuah artikel menarik di koran Kedaulatan Rakyat. Di situ, dipaparkan bahwa kini semakin banyak pelajar SMP dan SMU yang menggunakan telepon genggam. Fungsinya pun sangat beragam, dari mulai menjadi alat komunikasi yang dapat memperlancar aktivitasnya, sampai sebagai alat contek menyontek antarteman saat menghadapi ulangan.

Masih di awal tahun 2007, rakyat masih saja didera penderitaan. Banjir melanda Jakarta diikuti dengan jatuhnya korban demam berdarah di setiap daerah. Ah…. kita telah hidup tanpa memperoleh pelayanan publik yang seharusnya menjadi tugas pemerintah. Sampai seseorang bertanya,”….masih adakah pemerintah di negeri ini? Rakyat seperti segerombolan manusia yatim piatu yang berjalan dengan kekuatan dan peluhnya[…]

Tepat di awal tahun 2007, Indonesia kembali diguncang dengan jatuhnya pesawat Adam Air di kawasan Kepulauan Sulawesi. Belum lagi tragedi longsor dan banjir di berbagai daerah. Yah….bencana masih menjadi bagian dari hidup bangsa ini. Akankah kita menjadi patah semangat menghadapi tahun yang baru ini? Dengan belajar dari pengalaman, tentunya masa depan tidaklah semuram yang kita[…]

Cobalah tanya kepada tetangga di sebelah rumah Anda, apakah mereka tahu tentang rincian penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah lokalnya? Apakah mereka tahu berapa jumlah anggaran yang diperuntukkan bagi kesehatan ibu dan anak, pendidikan, dan berbagai kepentingan publik lainnya? Meskipun masyarakat berhak memperoleh informasi APBD, hanya sedikit saja yang mungkin mengetahuinya. 

Entah kenapa pendidikan di negeri ini tidak pernah menemukan format yang baku. Kurikulum pendidikan selalu berubah sesuai dengan bergantinya menteri. Dana yang disediakan oleh pemerintah untuk pendidikan pun amat minim. Lembaga pendidikan tidak mendapat subsidi, akibatnya biaya sekolah menjadi sangat mahal. Akhirnya hanya orang yang bisa membayar saja yang mampu mengenyam pendidikan.  Di  tengah ruwetnya[…]

Ketika sedang mempersiapkan materi untuk Kombinasi edisi 15 ini, tiba-tiba gempa bumi yang begitu dahsyat mengguncang kota kami di Yogyakarta pada hari Sabtu pagi, 27 Mei 2006. Seluruh tim kerja kami selamat. Rekan kerja kami yang berencana menikah tanggal 28 Mei, tetap bisa menjalankan peristiwa pentingnya di antara puing-puing reruntuhan rumahnya di wilayah bencana.

April merupakan bulan penting bagi bangsa Indonesia yang memperingati hari lahir tokoh emansipasi wanita, R.A  Kartini. Tahun berlalu demikian cepatnya, perjuangan Kartini untuk kaum perempuan masih harus diteruskan hingga saat ini. Mungkin dirinya akan begitu terluka melihat jutaan kaumnya harus bermigrasi ke negeri orang dan diperlakukan seperti barang dagangan tak berjiwa.

Tahun-tahun terakhir ini, bencana demi bencana melanda Indonesia. Belum habis kesedihan kita akan peristiwa tsunami, bencana banjir, longsor, banjir bandang, terjadi di berbagai daerah di Nusantara ini. Pemerintah dengan yakin mengatakan bahwa seluruh peristiwa itu adalah bencana alam, artinya semua adalah kehendak alam.

Ketika seluruh kebutuhan dasar semakin sulit untuk dipenuhi oleh rakyat Indonesia. Ketika masyarakat memakai kembali bahan bakar  akibat tingginya harga minyak tanah. Ketika kini rakyat  kembali menggunakan lampu minyak teplok akibat mahalnya biaya listrik. Lalu apakah masih relevan jika kita masih bermimpi tentang masyarakat Indonesia yang melek teknologi informasi dan komunikasi ? Melihat kenyataaan demi[…]

Saya harap info sekilas diperbanyak beritanya, kemudian jumlah halaman kalau bisa juga lebih tebal, sekitar 30-40 halaman. Semoga Kombinasi tetap konsiten untuk terbit secara rutin. M. Sairi (Pengelola Radio Komunitas Primadona, Bayan, Lombok Barat)

“Gatek” (gagap teknologi). Inilah cap  yang sering diberikan pada kaum perempuan jika dihubungkan dengan persoalan teknologi. Stigma ini tentu sangat merugikan kaum perempuan, apalagi ketika kini kita hidup di tengah kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi  yang  mempengaruhi seluruh unsur kehidupan manusia.

Sejauh ini kombinasi sangat bermanfaat bagi para pegiat radio komunitas. Sebagai majalah khusus yang menyuarakan soal-soal komunitas/warga sudah cukup bagus, tapi bagaimana kalau rubrik dan isi diperbanyak tentang “keunikan masyarakat lokal”. sehingga beda dengan informasi umum (koran, majalah) yang biasa kita baca. Juga jdiperkaya dengan pengalaman/cerita masyarakat akar rumput lain yang bisa menjadi inspirasi bagi[…]