Mendudukkan Media Komunitas dalam Perang Melawan Hoaks

Oleh : Ferdhi F. Putra* Hoaks tetiba menjadi kosakata yang begitu populer belakangan. Ia menjadi perhatian banyak pihak, dari masyarakat kalangan bawah, hingga para pemangku kebijakan. Hoaks alias kabar bohong memang bukan fenomena baru. Namun, perkembangan teknologi dan media sosial membuat peredaran hoaks kian liar. Bagi banyak orang, hoaks jelas mengganggu. Tapi bagi segelintir pihak,[…]

Menanti Komitmen Dewan Pers terhadap Media Komunitas

Oleh : Ibnu Hajjar Al-Asqolani* Menanti Komitmen Dewan Pers terhadap Media Komunitas Pada 2015 lalu, laman merdeka.com melaporkan bahwa, sebanyak 220 kepala desa di Blitar menolak wawancara dari wartawan yang belum mengantongi sertifikat dari Dewan Pers. Berbekal Peraturan Dewan Pers No 1 Tahun 2010, penolakan wawancara dari wartawan tanpa sertifikat uji kompetensi dari Dewan Pers[…]

Edisi 67 : Media Komunitas Lawan Hoaks

Baru-baru ini, seorang jurnalis asal Amerika Serikat yang bertugas di China menuliskan refleksinya tentang dampak berita di laman www.theguardian.com. Sebagai jurnalis dengan wilayah liputan internasional, ia merasa tidak lagi merasakan dampak langsung dari hasil liputannya. Dampak liputan itu justru ia temukan dulu, saat ia yang masih berstatus mahasiswa magang di sebuah koran lokal berskala kecil[…]

“Percayalah…Media Komunitas adalah Media Kita”

Media Komunitas Bergerak Melawan Hoax Baris pertama dari judul di atas diinspirasi dari artikel Trust Me, I Am Your News Channel: Media Credibility Across News Platforms in the United States and South Korea karya Choi, Axelrod dan Kim. Walau hoax bukan persoalan baru, saat ini hoax dirasakan sangat mengkhawatirkan di Indonesia. Sebabnya, hoax cenderung digunakan[…]