Radio Komunitas Menjaring Informasi Banjir Sulsel

Oleh Basri Andang

Banjir bandang yang melanda 4 kabupaten di Sulawesi Selatan telah menewaskan ratusan korban jiwa dan korban materi yang tidak sedikit jumlahnya. Menghadapi situasi tersebut, radio komunitas di Sulawesi Selatan tidak tinggal diam. Mereka mengambil perannya sebagai sarana informasi dan komunikasi masyarakat yang membangun jaringan informasi dan komunikasi untuk bencana banjir ini.Model penjaringan informasinya berupa penyampaian penyiaran informasi di masing-masing radio komunitas mengenai banjir yang terjadi di Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai.

Dua radio komunitas di dua kabupaten, yaitu Bantaeng dan Bulukumba menyiarkan informasi ke beberapa radio komunitas lainnya yang tersebar di beberapa daerah di luar lokasi banjir, di antaranya Makasar, Takalar, Bone, Pangkep, Parepare, Tana Toraja, Mamuju, dan Palopo. Perolehan informasinya dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari live report, SMS dari Muhammad Amir (Radio Komunitas MBS FM Bantaeng) dan Adji Mamat (Radio Komunitas Champuss FM Bulukumba), melalui website, dan mengutip dari media massa lokal terutama kabupaten yang belum ada anggota Jaringan Independen Radio Komunitas (JIRAK) Celebes, seperti Sinjai dan Jeneponto.

Menurut Junardi yang juga Ketua JIRAK Celebes, respon cepat ini adalah sebuah perwujudan kepedulian dan partisipasi radio komunitas terhadap korban bencana banjir. Di samping itu, jaringan infokom banjir ini akan menguatkan eksistensi radio komunitas sebagai sarana informasi dan komunikasi masyarakat. Meski demikian, kegiatan tersebut masih dinilai kurang maksimal. Mengingat keterbatasan di masing-masing radio komunitas terutama dalam hal teknologi informasi, sehingga untuk penjaringan informasi banjir ini, radio komunitas masih menggunakan sarana yang apa adanya.

“Ada radio yang memakai telepon dengan laporan langsung dari Bantaeng dan Bulukumba, ada yang masih pakai SMS, ada yang akses melalui media on line, dan ada juga yang mengutip berita dari media massa cetak,”kata Junardi. Paling tidak, sesama radio komunitas telah saling membantu menyebarluaskan informasi penanganan bencana yang menimpa masyarakat, dan menyerukan penggalangan bantuan di daerahnya masing-masing.

Peran radio komunitas dalam menginformasikan banjir ini dapat disaksikan di Kabupaten Bantaeng. Radio komunitas MBS menyiarkan informasi banjir setiap dua jam sekali sesuai pola penyampaian informasi dari Posko Infokom Bantaeng yang dikelola oleh ORARI Bantaeng melalui gelombang 2 meter band. Kebetulan Muhammad Amir (pengelola MBS) sendiri sebagai pengendali informasi di Posko infokom ORARI, dan mengarahkan ke pemancar yang ada di studio MBS. Informasi itulah yang diteruskan MBS melalui gelombang FM untuk kepentingan informasi bagi masyarakat Bantaeng. MBS sendiri dijadikan media infokom bagi masyarakat Bantaeng untuk mendapat informasi banjir. Memasuki hari ketujuh pascabanjir, MBS menyiarkan info banjir tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam.

Menurut Amir, penyiaran info banjir di Radio Komunitas MBS dilakukan sejak tanggal 21 Juni 2006 (satu hari setelah banjir) karena padamnya listrik selama satu hari. Apalagi lokasi studio yang berada di SD Tappanjeng juga terendam banjir, tinggi air mencapai 1,5 meter, untungnya studio berada di lantai dua sehingga peralatan masih aman. Amir sendiri yang tinggal di perumahan sekolah terpaksa harus mengungsi ke studio pada saat banjir datang (20 Juni 2006). Sementara di Bulukumba, Adji Mamat dari Radio Champuss FM Bulukumba berperan juga petugas Posko Pusat Infokom Kabupaten Bulukumba.

Selain menjalankan bertugas di posko Kabupaten masing-masing, Amir MBS, dan Adji Champuss disibukkan untuk melaporkan secara live kondisi penanggulangan banjir dari radio komunitas yang berada di berbagai kabupaten, dan mengirim informasi ke JURnaL Celebes untuk diteruskan ke website jurnalcelebes.

Informasi perkembangan bencana banjir bandang di Kabupaten Bantaeng dan Bulukumba disampaikan melalui SMS kepada anggota JIRAK yang ada di daerah, dan disiarkan melalui radio masing-masing. Kota Makassar dapat didengar di 3 radio yaitu Teras FM, Savana FM, Kharisma FM, dan Maestro Gate FM. Kabupaten Takalar bisa menyimak melalui Pass Community FM, sedangkan wilayah Palopo melalui Radio llagaligo FM, Tana Toraja melalui Radio SwaraTamborolangi, Barru melalui Iga FM, Bone Jhoss FM, Pangkep melalui North Titan FM, Mamuju dapat didengar melalui Glamour FM, dan Kota Parepare di GSP FM.

Dalam memediasi informasi dan komunikasi banjir melalui radio komunitas ini, JIRAK Celebes bersama Perkumpulan JURnaL Celebes (JC) ‘menjaga-jaga’ agar jaringan infokom banjir tetap berjalan.

JIRAK Celebes misalnya. menghubungi anggota jaringannya di masing-masing kabupaten dan simpul wilayah supaya menyiarkan informasi banjir tiap hari. Dan untuk informasi banjir di Bantaeng dan Bulukumba, bisa langsung menghubungi Muhammad Amir pengelola radio dan studio MBS Bantaeng, sementara di Bulukumba bisa langsung menghubungi Adji Mamat pengelola radio Champuss Bulukumba dan Posko Induk Penanggulangan Bencana Kabupaten Bulukumba. Kebetulan di dua kabupaten tersebut, pengelola radio komunitas terlibat langsung sebagai pengendali informasi di Posko Infokom dan Penanggulangan Bencana Banjir di kabupatennya.

Sementara, Jurnal Celebes yang selama ini membangun sistem informasi dan komunikasi alternatif dengan pengembangan media online, majalah lingkungan, dan film dokumenter, serta pengembangan jaringan infokom media rakyat berupa radio komunitas, melakukan pengelolaan dan pengemasan informasi yang berasal dari radio komunitas di Bantaeng dan Bulukumba. Di samping itu, mereka mendapat suplai informasi dari jurnalis anggota JC. Informasi yang ada itu, diteruskan ke media online www.jurnalcelebes.com untukmenyediakan informasi realtime tentang banjir yang melanda Sulsel tahun ini. Ada beberapa radio komunitas juga memanfaatkan informasi dari jurnal on line ini.

Direktur Eksekutif JURnaL Celebes Mustam Arif, menjelaskan, inisiatif rakom (JIRAK) untuk menjaring informasi dan komunikasi banjir ini merupakan sebuah upaya yang harus didukung bersama. Apalagi antara JC dengan JIRAK Celebes sudah ada komitmen moral untuk saling membantu dalam pengembangan informasi dan komunikasi rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud