Pengelolaan Pengetahuan Organisasi: Satu­-satunya Pembeda yang Tertinggal

Judul Buku   : The Knowledge Management Toolkit
Penulis           : Amrit Tiwana
Penebit           : Prentice Hall
Tahun Terbit : 2000
Halaman        : 608
No. ISBN       : 0­13­012853­8

“As we gain more knowledge, we do not become certain, we become certain of more” ­­Ayn Rand

Tata kelola pengetahuan atau knowledge managemen (KM) dalam suatu organisasi memegang faktor penting dalam menyimpan dan mengelola informasi. Secara komprehensif buku ini membahas pengelolaan pengetahuan dalam suatu organisasi. Ketimbang dibawa
pada soal­-soal teknis pengelolaan pengetahuan, pembaca dibawa pada pemahaman tata kelola pengetahuan sebelum beranjak ke soal teknis. Soal tata kelola pengetahuan 35% adalah urusan teknologi. Selebihnya adalah soal orang dan proses bagaimana pengetahuan
dalam organisasi itu dikelola.

Pengetahuan adalah kombinasi antara pengalaman, nilai­nilai, informasi kontekstual, pemikiran para ahli, dan intuisi yang membumi yang menyediakan lingkungan dan kerangka kerja untuk mengevaluasi dan menggabungkan pengalaman­pengalaman baru dan informasi.
Dalam organisasi, pengetahuan kerap kali merujuk bukan hanya pada dokumen­dokumen tetapi juga pada kerja­kerja, proses, praktik dan norma­norma keseharian organisasi.

Sedangkan tata kelola pengetahuan menyangkut pengelolaan pengetahuan organisasi untuk menciptakan nilai­nilai organisasi dan menghasilkan keuntungan yang kompetitif.

Kemampuan organisasi mengungkapkan aset intangibel telah menjadi hal yg jauh lebih menentukan daripada kemampuan untuk mengelola aset­aset fisik. Beberapa alasan pentingnya KM (Peter F. Drucker):
1. Organisasi menjadi insentif pengetahuan, bukan insentif modal
2. KM membantu untuk memimpin perubahan sehingga perubahan tidak mengarahkan Anda.
3. Hanya yang dapat memiliki pengetahuan yang akan survive
4. KM dapat mengarahkan dukungan keputusan
5. KM meminta sharing; IT mendukung sharing
6. Pengetahuan implisit (tacit knowledge) itu selalu bergerak/mobile

Kendati buku ini terbit tahun 2000 informasi yang disampaikan masih sangat relevan. Ini karena apa yang dibahas dalam buku ini mengkritisi fondasi dasar dalam KM. KM bukanlah pembeda besar dari suatu organisasi, KM hanyalah satu­satunya pembeda yang tertinggal.
Perlengkapan managemen dan solusi software bukanlah solusi yang komprehensif; itu malahan menjadi perlakuan umum untuk menciptakan masalah­masalah. Solusi tersebut tidak mencakup pengetahuan yang sangat kaya dalam sejarah, budaya, pengalaman, tujuan,
kenyataan, dan masalah-­masalah dalam organisasi.

Karena itu buku ini bermaksud menjembatani jarak antara teori dan praktik KM. Antara bagaimana organisasi dapat menerapkan baik strategi KM dan sistem KM. Dan bagaimana mengajukan pertanyaan­pertanyaan yang tepat ketimbang memberi jawaban sederhana
dalam satu sistem teknologi/aplikasi teknis. Buku ini mengarahkan pertanyaan­pertanyaan pada keterkaitan KM dengan strategi organisasi yang ingin dicapai.

Pertanyaan­pertanyaan itu terangkum dalam 10 roadmap sbb:
1. Bagaimana mengidentifikasi pengetahuan yang sangat mendesak untuk organisasi
2. Bagaimana menyelaraskan strategi organisasi dengan KM
3. Bagaimana menganalisa pengetahuan yang ada dalam organisasi
4. Bagaimana membangun di atas, bukan membuang, investasi teknologi yang sudah ada
5. Bagaimana fokus pada proses dan yang tacit (implisit) bukan hanya pengetahuan yg eksplisit
6. Bagaimana mendisain kerangka KM yang adaptif dan berjangka panjang
7. Bagaimana membangun sistem KM yang digerakkan oleh hasil
8. Bagaimana menerapkan struktur reward, kepemimpinan, dan penguat kultural untuk membuat KM berfungsi
9. Bagaimana belajar dari sejarah perang para manager membangun KM

Pada akhirnya buku ini akan merefleksikan di tingkat mana organisasi berada dalam membangun KM. Apakah di tingkat know­what (tahu apa yang dikelola), know­how (tahu bagaimana dikelola), know­why (tahu mengapa dikelola), atau care why (peduli mengapa dikelola). Untuk sampai pada tingkat menjawab pertanyaan tersebut 608 halaman buku ini mengantarkan setiap organisasi dengan pengujian pada asumsi­asumsi, teori­teori, dan tools yang digunakan untuk memeriksa pengelolaan pengetahuan organisasi yang sesuai dengan
strategi organisasi mencapai tujuannya.

Peresensi : Bagus T. Nugroho

Pegiat Combine Resource Institution

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud