Membuka Bekas Format DjVu

Besarnya kesenjangan infrastruktur teknologi informasi di Indonesia membuat para pengguna internet membutuhkan teknologi kompresi berkas yang bagus. Kalangan pegiat open source berusaha untuk memfasilitasi kebutuhan itu dengan format ekstensi .djvu (baca dejavu). Lewat format .djvu kegiatan penyimpanan dokumentasi digital menjadi lebih efisien.

Penggunaan format berkas .djvu mulai meluas dan mulai banyak ditemui di internet. Biasanya dipergunakan untuk berkas-berkas buku elektronik (e-book). DjVu merupakan format berkas kompresi yang dikembangkan sejak 1996 oleh AT&T Labs, untuk memudahkan pihak-pihak yang ingin mendistribusikan berkas-berkas dokumentasinya di internet. Awalnya, format djvu diperkenalkan sebagai alternatif pengganti format berkas PDF yang dianggap masih terlalu besar ukurannya.

Pada perkembangannya, format djVu dirancang untuk menyimpan gambar hasil pindaian (scan), khususnya yang mengandung teks dan gambar. Teknologi DjVu mampu memisahkan lapisan gambar antara teks dan latar belakang/gambar, loading yang progresif, pengkodean aritmatika, dan kompresi yang kecil untuk gambar bitonal.

DjVu adalah format berkas sumber terbuka (open source). Spesifikasi format berkas dipublikasikan sebagai source code untuk referensi library. Kepemilikan hak cipta untuk pengembangan komersial diberikan kepada perusahaan yang berbeda, termasuk di dalamnya AT&T dan LizardTech. Implementasi GPL (GNU Public License) dikelola dengan nama “DjVuLibre” (http://djvulibre.djvuzone.org/).

Pada 2002 format berkas DjVu dipilih oleh Internet Archive sebagai format yang digunakan dalam project “Million Book Project”, sebuah proyek yang menyediakan buku online hasil scan untuk keperluan umum. DjVu juga digunakan dalam proyek “One Laptop per Child”, sebuah proyek yang diperuntukkan untuk menyediakan buku yang telah ada dalam format eBook.

Keunggulan Teknologi DjVu

Dokumen dengan format DjVu dapat diunduh dan ditampilkan dengan sangat cepat, dan akan terlihat sama pada semua platform dengan tanpa masalah dalam hal kompatibilitas fonts dan warna. DjVu dapat dipandang sebagai alternatif untuk PDF dan PostScript untuk dokumen digital, alternatif untuk TIFF untuk dokumen hitam putih hasil scan, alternatif untuk JPEG dan JPEG2000 untuk fotografi dan gambar, dan alternatif untuk GIF untuk gambar terpallet yang besar.

Tipe ukuran file DjVu antara lain:
– dokumen hitam putih hasil scan: 5 – 30 KB per halaman pada 300dpi (3 – 10 kali lebih kecil daripada PDF atau TIFF)
– dokumen berwarna hasil scan: 30 – 100KB per halaman pada 300dpi (5 – 10 kali lebih kecil daripada JPEG)
– foto: 2 kali lebih kecil daripada JPEG
– gambar terpallet: 2 kali lebih kecil daripada GIF (mencapai 10 kali jika sebagian besar berisi teks)
– dokumen digital (bukan hasil scan): antara 1 – 3 kali lebih kecil daripada PDF atau PS (tergantung pada jumlah gambar)

Semua gambar DjVu dirender dengan sangat cepat dan dapat diperbesar dan diperkecil dengan lembut. Halaman dokumen dapat di putar dengan segera tanpa delay.

DjVu menggunakan 4 teknik kompresi yang digabung dalam satu format:
– DjVuPhoto (aka IW44): untuk foto dan gambar
– DjVuBitonal (aka JB2): untuk dokumen hitam putih
– DjVuDocument: memisahkan gambar menjadi lapisan foreground dan background
– BZZ: teknik kompresi data yang serupa dengan bzip2, untuk lapisan teks yang dapat dicari dan metadata

Pengembang DjVu telah menyediakan aplikasi gratis yang dapat digunakan untuk membuka file DjVu yang berupa plugin pada browser. And mengunduhnya di http://djvulibre.djvuzone.org/index.html.

Untuk membuat file berformat DjVu, anda dapat menggunakan sebuah layanan konversi online Any2DjVu (http://any2djvu.djvuzone.org/ ) yang disediakan oleh DjVu Zone . Anda dapat mengkonversi file dengan format PDF, PS, JPEG menjadi file dengan format DjVU. Selamat mencoba.

One thought on “Membuka Bekas Format DjVu

  • semoga aja ni buku jatuh ke tangan yang tepat. hehe, muykadnsa programmnya tepat sasaran. emang untuk yang ga mampu, jangan di tutup tutupin.wah ko harus baik ya gan akademiknya? ga bisa yang bisa biasa aja, asal ga mampu. heheh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protected with IP Blacklist CloudIP Blacklist Cloud