Porn(o) Tour: Sisi Lain Sebuah Perjalanan

Oleh : Aris Setyawan Etnomusikolog dan musikus. Pendiri dan pemimpin redaksi media seni dan budaya serunai.co Judul buku: Porn(o) Tour: Sisi Lain Sebuah Perjalanan Penulis: Nurdiyansah Dalidjo Penerbit: Metagraf (Tiga Serangkai) Tahun Terbit: 2015 Jumlah Halaman: 274 Hal Indonesia gemah ripah loh jinawi, indah tanpa cela. Demikian kiranya gambaran yang selalu dimunculkan oleh berbagai buku[…]

Edisi 66 : Dua Sisi Pariwisata Berbasis Komunitas

Beberapa bulan lalu, seorang warga Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat menulis status di media sosial. Dalam status itu, ia meratapi nasib sebagian besar warga Lombok yang menjadi penonton di tengah hiruk pikuk perkembangan pariwisata di pulau yang memiliki banyak pantai indah itu. Status itu dibagikan banyak orang, khususnya sesama warga Lombok. Di seberang barat Pulau[…]

Edisi 65 : Cerdas Kelola Informasi Desa Berbasis Kearifan Lokal

Awal Agustus 2016 saya bertemu Takashi Nakagawa, teman lama CRI dari Jepang yang sedang dalam program doktoral di Nanyang Technology University, Singapura. Takashi berkisah bahwa dia masih bertekun di bidang studi linguistik. Selama empat tahun terakhir dia meneliti Bahasa Sangihe, bahasa yang digunakan di kepulauan Sangihe Talaud di utara Sulawesi berbatasan dengan Filipina, untuk bahan[…]

Jurnalisme Data dan ‘Big Data’

Oleh : Aditya Rizki Yudiantika – Pindai.org Terkadang data kuantitatif tidak menghasilkan argumen yang menarik. Ia membutuhkan alur cerita. DALAM satu diskusi tentang “jurnalisme (dan) data” beberapa waktu lalu, rekan saya, Wisnu Prasetya Utomo, melemparkan dua poin pertanyaan sebelum mengakhiri sesinya: Apakah jurnalisme data adalah istilah yang dibuat-buat padahal jurnalisme itu memang seharusnya berdasarkan pada[…]

Festival Wai Humba : Parade Komunitas Lokal Tolak Tambang!

Oleh: Andrew Dananjaya Festival Wai Humba merupakan aksi budaya komunitas lokal untuk menolak masuknya korporasi pertambangan ke tanah Sumba. Digagas oleh kolaborasi kerja organisasi masyarakat sipil (Yayasan Sosial Donders, Satu Visi, Satunama, dan Komnas HAM),  festival ini dihadiri sekitar 300 orang dari berbagai desa di Sumba Barat Daya, Tengah, Barat hingga Timur. CRI turut hadir[…]

Desaku yang Subur, Desaku yang Terlupakan

Oleh: Rahma Maliana * Tanah bertuah negeri beradat.  Itulah slogan dari Kabupaten Serdang Bedagai, sebuah kabupaten  di Provinsi Sumatera Utara. Meski menjadi penghasil padi dan kaya akan wisata pantai,  tidak serta merta menjadikan desa-desa di kabupaten ini dilirik pemerintah. Cinta Air adalah salah satu desa di Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai. Kontras dengan namanya, Desa Cinta[…]

Rumah Baca Komunitas, Gebrakan Pemuda untuk Anak Jalanan

Oleh: Angela Shinta Dara Puspita Minggu pagi yang cerah di sudut trotoar Alun-alun Kidul Yogyakarta. Saat itu bulan November 2015. Sekelompok pemuda, beberapa tukang becak, dan anak-anak jalanan mengerumuni lapak  sederhana dengan beragam buku bacaan tergelar di atas tikar. Sudah dua tahun ini, Alun-Alun Kidul menjadi ruang publik untuk menginisiasi perpustakaan anak jalanan. Setiap Minggu[…]

Peran Strategis Media Komunitas Membangun Desa Wisata

Oleh: Destha Titi Raharjana, S.Sos.M.Si* Dukungan dan pelibatan masyarakat dalam sistem pariwisata sangatlah diperlukan. Sebagai bagian tak terpisahkan dari destinasi, masyarakat perlu diajak, didengar, serta dilibatkan, termasuk saat hendak merintis desa wisata.  Hadirnya program pemberdayaan masyarakat disektor pariwisata lewat desa-desa wisata harus menjadi bukti bila suara akar rumput serta pelibatan komunitas dalam menentukan bentuk pariwisatanya[…]

Grabag TV, Getaran Lembut dari Grabag untuk Seluruh Dunia

Oleh: Natma S* Berawal dari Blank Spot Berada di wilayah “blank spot” alias tidak terjangkau siaran televisi, tidak lantas membuat warga Grabag menjadi kurang pergaulan ataupun gagap teknologi (gaptek). Sebaliknya, keterbatasan itu menjadi kekuatan besar yang kemudian menjadikan warganya kreatif membuat siaran televisi sendiri. Grabag adalah sebuah kota kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Alamnya[…]

Edisi 64 : Berpikir Global, Bertindak Lokal Ala Komunitas

Perkembangan teknologi komunikasi dan jaman yang serba modern membuat para pengambil kebijakan dan pengu­asa bisnis kelas gurita kerap melupakan kekuatan komunitas ini. Menjejalkan tam­bang di daerah pertanian, membi­arkan stasiun-stasiun televisi menyebar­kan keburukan melalui beragam program siarannya yang mengambil jatah frekuensi publik, hingga membiarkan harga buku menjadi sangat mahal ada­lah segelintir contohnya. Edisi ini menyajikan kemampuan[…]

Edisi 63 : Pengurangan Risiko Bencana

Dalam Buku “Belajar dari Gempa Bumi Besar Jepang Bagian Timur 2011” disebutkan bahwa informasi bencana yang akurat menjadi pijakan yang berharga untuk pengambilan keputusan evakuasi dan penyelamatan. Mereka sangat menganggap serius pengelolaan informasi kebencanaan agar tersampaikan secara tepat, cepat, dan akurat pada publik. Ini dapat dilihat antara lain dari adanya grup kerja khusus dalam struktur[…]

Ketika Masalah Tebang Butuh Selesai oleh Komunitas

Oleh: Dwi Nugroho, S.Hut * Walaupun telah diyakini masyarakat telah mengelola hutan secara lestari, banyak yang mengatakan bahwa bicara pengelolaan hutan rakyat sulit karena adanya tebang butuh. Berawal dari sebuah komunitas yang berkomitmen melakukan pengelolaan hutan rakyat lestari, ancaman tebang butuh dapat dikontrol sehingga hutan dapat lestari. Udara sejuk Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul[…]